Cinta dan Pengorbanan
Kali ini RA mau berkisah ria nih, simak baik-baik ya!
Ini kisah tentang percintaan yang menyentuh banget menurut RA, sudah seperti permen nano yang banyak rasa semua ada didalam kisah ini.
Dimulai dari seorang sepasang kekasih bernama "Reo" dan " July"
Reo dan July adalah sepasang kekasih yang serasi walaupun keduanya berasal dari keluarga yang jauh berbeda latar belakangnya
Keluarga July berasal dari keluarga kaya raya dan serba berkecukupan
sedangkan keluarga Reo hanyalah keluarga seorang petani miskin yang menggantungkan kehidupannya pada tanah sewaan
Dalam kehidupan mereka berdua, Reo sangat mencintai July.
Reo telah melipat 1000 buah burung kertas untuk July dan July kemudian menggantungkan burung-burung kertas tersebut pada kamarnya
Dlm tiap burung kertas Reo telah menuliskan harapannya kepada July. Banyak sekali harapan yang telah Reo ungkapkan kepada July
“Semoga kita selalu saling mengasihi satu sama lain”
”Semoga Tuhan melindungi July dari bahaya”
”Semoga kita mendapatkan kehidupan yang bahagia”
"Semoga kamu menyadari betapa aku menyayangi dan mencintai kamu"
Semua harapan itu telah disimbolkan dalam burung kertas yang diberikan kepada July.
Suatu hari Reo melipat burung kertasnya yang ke 1001
Burung itu dilipat dengan kertas transparan sehingga kelihatan sangat berbeda dengan burung-burung kertas yang lain
Ketika memberikan burung kertas ini, Reo berkata kepada July
“July, ini burung kertasku yang ke 1001. Dalam burung kertas ini aku mengharapkan adanya kejujuran & keterbukaan antara aku dan kamu"
"Aku akan segera melamarmu dan kita akan segera menikah."
"Semoga kita dapat mencintai sampai kita menjadi kakek nenek dan sampai Tuhan memanggil kita berdua ! “
Saat mendengar Reo berkata demikian, menangislah July. Ia berkata kepada Reo
“Reo, senang sekali aku mendengar semua itu, tetapi aku sekarang telah memutuskan untuk tidak menikah denganmu"
karena aku butuh uang dan kekayaan seperti kata orang tuaku!”
Saat mendengar itu Reo pun bak disambar geledek. Ia kemudian mulai marah kepada July
Ia mengatai July matre, orang tak berperasaan, kejam, dan sebagainya. Akhirnya Reo meninggalkan July menangis seorang diri.
Reo mulai terbakar semangatnya. Ia pun bertekad dalam dirinya bahwa ia harus sukses dan hidup berhasil
Dalam Sebulan usaha Reo menunjukkan hasilnya. Ia diangkat menjadi kepala cabang di mana ia bekerja
dalam setahun ia diangkat jadi manajer sebuah perusahaan yang bonafide dan tak lama kemudian ia mempunyai 50% saham dari perusahaan itu
suatu hari Reo melihat sepasang suami-istri tua tengah berjalan di dalam derasnya hujan
Suami istri itu kelihatan lusuh dan tidak terawat
Reo pun penasaran dan mendekati suami istri itu dengan mobilnya dan ia mendapati bahwa suami istri itu adalah orang tua July
Reo mulai berpikir untuk memberi pelajaran kepada kedua orang itu, tetapi hati nuraninya melarangnya sangat kuat.
Reo membatalkan niatnya dan ia membuntuti kemana perginya orang tua July
Reo sangat terkejut ketika didapati orang tua July memasuki sebuah makam yang dipenuhi dengan burung kertas
Ia pun semakin terkejut ketika ia mendapati foto July dalam makam itu
Reo pun bergegas turun dari mobilnya dan berlari ke arah makam July untuk menemui orang tua July
Orang tua July pun berkata kepada Reo
”Reo, sekarang kami jatuh miskin. Harta kami habis untuk biaya pengobatan July yang terkena kanker rahim ganas"
"July menitipkan sebuah surat kepada kami untuk diberikan kepadamu jika kami bertemu denganmu.”
Orang tua July menyerahkan sepucuk surat kumal kepada Reo.
isi surat dari july.......
“Reo, maafkan aku. Aku terpaksa membohongimu..."
"Aku terkena kanker rahim ganas yang tak mungkin disembuhkan."
Aku tak mungkin mengatakan hal ini saat itu, karena jika itu aku lakukan aku akan membuatmu jatuh dalam kehidupan sentimentil
"yang penuh keputusasaan yang akan membawa hidupmu pada kehancuran"
"karena itu aku lakukan ini. Aku mencintaimu Reo………………………….."
Setelah membaca surat itu, menangislah Reo. Ia telah berprasangka terhadap July begitu kejamnya
Ia pun mulai merasakan betapa hati July teriris-iris ketika ia mencemoohnya, mengatainya matre, kejam dan tak berperasaan
Ia merasakan betapa July kesepian seorang diri dalam kesakitannya hingga maut menjemputnya
betapa July mengharapkan kehadirannya di saat-saat penuh penderitaan itu
Tetapi ia lebih memilih untuk menganggap July sebagai orang matre tak berperasan
July telah berkorban untuknya agar ia tidak jatuh dalam keputusasaan dan kehancuran.
kesimpulannya :)
Cinta bukanlah sebuah pelukan atau ciuman tetapi cinta adalah pengorbanan untuk orang yang sangat berarti bagi kita.
Lainnya dari Gaya Hidup
Ditulis Oleh : Unknown Hari: 02.35 Kategori: Gaya Hidup
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
sedihnye :(
BalasHapus